
KONDISI UMUM DAN POTENSI KAWASAN
1. Letak dan Luas
Hutan Penelitian (HP) Pasirawi dibangun pada tahun 1938, memiliki luas terkecil dibandingkan tujuh hutan penelitian lainnya yaitu hanya 14,25 ha. Terletak di Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor.
Batas wilayah desa Gobang sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Cibodas Kecamatan Rumpin
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Cidokom Kecamatan Rumpin
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Leuwibatu Kecamatan Rumpin
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Rabak Kecamatan Rumpin
2. Iklim dan Topografi
Tinggi tempat dari permukaan laut : 150 meter
Curah hujan rata-rata per tahun : 4.016 mm
Kondisi wilayah ini berada di lereng perbukitan dengan topografi berbukit dengan kemiringan lereng didominansi lereng dengan kemiringan lebih dari 45%.
3. Jenis Tanah
Latosol merah kecoklat-coklatan bahan induk tufvolkan intermedier dalam, agak subur, miring.
4. Flora Dan Fauna
Jenis flora yang terdapat di HP Pasirawi adalah Agathis hamii, Melia excelsa, Swietenia cirhata, Khaya ivorensis, Hopea dryobalanoides, Acacia auriculiformis, Eucalyptus plathyphylla, Coumarouna odorata, Schima walichii, Hopea sangal, Albizzia falcatam, Intsia bijuga, Peltophorum pterocarpa, Adenanthera microsferma dan Vitex cofassus.
Jenis Fauna yang terdapat di HP Pasirawi adalah Monyet Ekor Panjang, Tupay, Babi Hutan, Burung Elang, Ayam Utan, Burung Kutilang, Ular dan Burung Puyuh.
Sertifikasi benih adalah rangkaian kegiatan penerbitan sertifikat terhadap benih yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi melalui pemeriksaan lapangan, pengujian laboratorium dan pengawasan serta memenuhi semua persyaratan untuk diedarkan. Kegiatan sertifikasi ini dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan benih bermutu secara berkesinambungan. Pusat Litbang Hutan mengajukan sertifikasi benih untuk 8 lokasi yaitu KHDTK Cikampek, Haurbentes, Yanlapa, Carita dan Hutan Penelitian Dramaga, Pasirhantap, Cikole dan Pasirawi.
Sertifikasi benih lolos seleksi berdasarkan pengamatan di HP Pasirawi adalah petak 15 (Khaya ivorensis), Petak 9 (Khaya anthotheca), dan Petak 60 (Intsia bijuga). Masing-masing petak didata maksimal 25 pohon terbaik yang akan diajukan sebagai pohon sumber benih.